Sabtu, 30 Juli 2011

Paling Unik Foto-foto Rumah Nabi Muhammad SAW








Ini adalah foto Rumah Nabi Saw dan Sayyidah Khadijah as, tempat mereka berdua tinggal selama 28 tahun. 






Di atas ini gambar sisa runtuhan rumah Nabi Saw & Sayyidah Khadijah as yang dilihat lebih dekat.




Gambar di atas ini adalah runtuhan pintu masuk ke kamar Rasul Saw di rumah Sayyidah Khadijah as




Di atas ini adalah Gambar runtuhan tempat Sayyidah Fatimah as, puteri kesayangan Rasulullah Saw dilahirkan.




Gambar di atas adalah sisa runtuhan kamar Rasul Saw dan Sayyidah Khadijah as.


Terungkap Fakta Paling Unik Mengapa Kaki Firaun Panjang Sebelah .

Raja Tutankhamun diperkirakan mengenakan semacam sepatu ortopedik spesial yang didesain untuk mengatasi kondisi kaki pincangnya, sebuah investigasi terhadap alat penutup kaki Firaun mengungkapkan hal itu.

Dipublikasikan dalam buku, ‘Tutankhamun Footwear : Studies of Ancient Egyptian Footwear’ riset tersebut merupakan yang pertama menganalisis secara detil tentang penutup kaki berusia 3300 tahun sejak mumi dan makam beserta harta karun Raja Tutankhamun ditemukan oleh Howard Carter pada tahun 1922.

Meskipun mumi tersebut telah disinar-X beberapa kali, namun baru kali ini selama proses investigasi besar terhadap keluarga Raja Tutankhamun peneliti menemukan sebuah bentuk yang tidak sempurna dari kaki Firaun tersebut.

Secara terpisah, ada sebuah kelainan tulang kaki yang dikenal sebagai penyakit Kohler II, Raja Tutankhamun kemungkinan mengalami bentuk kaki yang tidak sesuai yang menyebabkan dirinya timpang ketika berjalan sehingga harus menggunakan sebuah tongkat.

Termasuk, jari kaki kedua Raja Tutankhamun sebelah kanan kekurangan tulang sisi tengah, membuatnya lebih pendek sementara kaki kirinya pincang, secara internal berputar di pergelangannya.

Oleh karena kondisi kakinya Tutankhamun memerlukan sepatu yang cocok dan khusus dengan tali mengikat ketat dalam rangka menghindari kakinya terseret di lantai.

Dari tiga pasang sepatu yang ditemukan di makam Raja Tutankhamun memiliki ikatan horizontal di bawah jari-jari kakinya. Satu pasang juga dilengkapi panel di sisi sepatu.

“Fitur semacam itu tidak dikenal di alas kaki, sandal atau sepatu yang ada,” ujar penulis buku Andre Veldmeijer, seorang arkeolog Belanda yang ahli barang kulit, alas kaki dan tali temali Mesir kuno.

Lebih dari 80 potong alas kaki berbeda ukuran telah terkubur bersama dengan raja bocah tersebut. Beberapa diantaranya membusuk dengan hanya fragmen atau tali yang tersisa. Meskipun lainnya masih selamat dengan kondisi yang baik.

Veldmeijer mempelajari 81 spesimen termasuk sandal jahit sederhana sama halnya dengan yang terdekorasi dengan rumit, berornamen emas dan sepatu terbuka berwarna cerah.

“Itu sepatu yang berwarna, mengkilat. Beberapa sangat unik dengan bentuk kombinasi dengan bahan spesial dan teknik pembuatan terbaru,” ujar Veldmeijer.

Veldmeijer percaya bahwa sepatu yang paling terelaborasi sekalipun, lengkap dengan pelengkap bertahtakan emas dan batu pernah digunakan.

Minggu, 24 Juli 2011

Cara Berwudhu Yang Benar!

Berwudhu merupakan satu kegiatan yg MESTI dan PASTI dilakukan kaum muslim(ah), terutama saat hendak mendirikan sholat dan mandi wajib/mandi besar (atau apapun itu istilahnya).

Kali ini saya hendak menuliskan tata cara berwudhu dengan berlandaskan Al Qur’an dan Sunnah Rasululloh SAW.
Dasar berwudhu, terutama saat hendak mendirikan sholat adalah ayat berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. ALLOH tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Al Maidah(5):6)
Di ayat tersebut sudah dituliskan juga tata cara wudhu yg benar (berikut dengan urutannya). Saya coba buat dalam langkah-langkah yg (semoga) lebih mudah dipahami.
1. Berniat (sekali lagi, TIDAK PERLU berniat dalam bahasa Arab. Bahasa Indonesia juga bisa digunakan untuk berniat).
2. Membaca basmalah. “Tidak sah wudhu orang yang tidak menyebut nama ALLOH” (HR Imam Ahmad, dan dinilai hasan oleh Al-Albani di dalam kitab Al-Irwa’ (81)). Saya pernah membaca jika lupa membaca Basmalah, tidak apa2. Tapi lebih baik mengucapkan.
3. Membasuh dua telapak tangan sebanyak 3 kali. Dilakukan yg kanan dahulu dilanjutkan dengan yg kiri.
- Dan dari Humran bahwa Utsman pernah meminta dibawakan air wudhu, maka ia membasuh kedua telapak tangannya tiga kali, …kemudian membasuh tangan kanannya sampai ke siku tiga kali, kemudian tangan kirinya seperti itu pula, kemudian mengusap kepalanya, kemudian membasuh kaki kanannya sampai mata kaki tiga kali, kemudian kaki kirinya seperti itu pula, kemudian berkata, “Aku melihat Rasululloh berwudhu seperti wudhuku ini. “(Mutafaq alaih).
4. Berkumur sebanyak 3 kali.
- “Kemudian Rasululloh memasukkan tangannya, kemudian berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung dengan satu tangan sebanyak tiga kali.” (Mutafaq ‘alaih).
5. Memasukkan air dan mengeluarkannya dari hidung sebanyak 3 kali.
- “Kemudian Rasululloh memasukkan tangannya, kemudian berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung dengan satu tangan sebanyak tiga kali.” (Mutafaq ‘alaih).
6. Membasuh seluruh wajah sebanyak 3 kali. Dalam beberapa rujukan, bagi yg mempunyai jenggot mesti membasuhnya juga (pada saat bersamaan dg membasuh wajah).
- “Merupakan kebiasaan (Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam. ) jika beliau akan berwudhu, beliau mengambil segenggaman air kemudian beliau basuhkan (ke wajahnya) sampai ke tenggorokannya kemudian beliau menyela-nyelai jenggotnya”. Kemudian beliau mengatakan, “Demikianlah cara berwudhu yang diperintahkan Robbku kepadaku” (HR Abu Dawud)
7. Membasuh tangan kanan hingga siku bersamaan dengan menyela-nyelai jemari tangan sebanyak 3 kali lalu dilanjutkan dengan yang kiri.
- “Kemudian beliau membasuh tangannya yang kanan sampai siku sebanyak tiga kali, kemudian membasuh tangannya yang kiri sampai siku sebanyak tiga kali” (HR Bukhori & Muslim)
8. Menyapu seluruh kepala dengan cara mengusap dari depan ditarik ke belakang, lalu ditarik lagi ke depan, dilakukan sebanyak 1 kali
- Dan dari Abdullah bin Zaid bin Ashim dalam tatacara wudhu, ia berkata,“Dan Rasululloh mengusap kepalanya, menyapukannya ke belakang dan ke depan.” (Mutafaq alaih).
- “(Beliau) memulai dari bagian depan kepalanya sampai ke tengkuk, kemudian menariknya lagi ke bagian depan tempat semula memulai.” (HR Bukhori & Muslim)
- Dan dalam riwayat Ibnu Amr tentang tata cara berwudhu, katanya, “Kemudian ( Rasululloh ) mengusap kepalanya, dan memasukkan dua jari telunjuknya ke masing-masing telinganya, dan mengusapkan kedua jari jempolnya ke permukaan daun telinganya.” (H.R . Abu Dawud, Nasa`i dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah)
9. Menyapu bagian luar dan dalam telinga sebanyak 1 kali.
- Dan dalam riwayat Ibnu Amr tentang tata cara berwudhu, katanya, “Kemudian (Rasululloh) mengusap kepalanya, dan memasukkan dua jari telunjuknya ke masing-masing telinganya, dan mengusapkan kedua jari jempolnya ke permukaan daun telinganya.” (H.R . Abu Dawud, Nasa`i dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah)
10. Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.
- “Kemudian beliau membasuh kedua kakinya hingga dua mata kaki” (HR Bukhori & Muslim)
- “Jika beliau shallallahu ‘alaihi was sallam berwudhu, beliau menggosok jari-jari kedua kakinya dengan dengan jari kelingkingnya” (HR Tirmidzi, Abu Dawud)
Ke-10 langkah di atas hendaknya dilakukan dengan tertib, yakni berurutan. Tidak dari no 1 ke no 3, lalu 4, baru no 2, dst.
Semoga berguna.

Minggu, 17 Juli 2011

AL QURAN SEBAGAI “THE WAY OF LIVE “ SEORANG MUSLIM


Oleh  : Goweng Abdul Majid Al-Hadi


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ



Pengertian
           
   Pengertian Al-Qur’an menurut bahasa (lughat) : Al-Qur’an berasal dari kata qa-ra-a, yaitu bentuk masdar yang artinya bacaan. Al-Qur’an dengan makna tersebut diantaranya terdapat dalam ayat  berikut : 
 
”Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.” (QS. Al-Qiyamah : 17-18)
            Sedangkan pengertian Al-Qur’an menurut istilah adalah kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang dirunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Jibril dan membacanya merupakan ibadah. Dari pengertian diatas, kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi-nabi selain Nabi Muhammad SAW tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Taurat, Zabur dan Injil. Selain itu perlu diketahui tidak semua firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di sebut Al-Qur’an. Ada yang disebut Hadist Qudsi.

·               Beda antara hadist Qudsi dengan Al-Qur’an sebagai berikut :
a.    Isi dan redaksi ayat-ayat Al-Qur’an langsung dari Allah SWT, sedangkan hadist Qudsi isinya dari Allah tetapi redaksi kalimatnya dari Nabi Muhammad SAW.
b.    Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah, sedangkan hadist Qudsi tidak merupakan ibadah.
Al-Qur’an mempunyai banyak nama, menurut pendapat sebagian ulama, Al-Qur’an itu mempunyai lebih dari 90 nama. Tetapi nama lain Al-Qur’an yang paling terkenal ada 4 saja seperti berikut :

1.        Al-Kitab atau Kitabullah, merupakan kesamaan dari kata Al-Qur’an yang artinya bacaan. Dalam Al-Qur’an nama Al-Kitab antara lain terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat kedua.
·   Sesuai Firman-Nya :
”Kitab (Al-Qur’an) itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 2)
2.        Al-Furqan, artinya Pembeda yaitu yang membedakan antara yang benar (hak) dan yang salah (bathil).
·         Seperti yang terdapat dalam Firman-Nya :
”Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam.” (QS. Furqon : 1)
3.        Al-Huda yang berarti petunjuk.
·     Seperti Firman-Nya:
”Dan sesungguhnya tatkala kami mendengarkan petunjuk (Al-Qur’an), kami beriman kepadaNya.......” (QS. Al-Jin : 13)

4.        Adz Dzikir yang berarti peringatan.
·         Seperti Firman Allah SWT :
 
”Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Adz Dzikir (Al-Qur’an) dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya (menjaganya). (QS. Al-Hijr : 9)
Karena setiap kaum (golongan ummat manusia pada era tertentu) Allah telah memberikan petunjuk dan pedoman.  Baik itu pedoman HABLUMMINALLAH (hubungan antara manusia dengan Tuhannya /aqidah) maupun HABLUMMINANNAS (hubungan manusia dengan manusia lain/ muammalah). Dan kita sebagai makhluk Allah yang ada di era Muhamma karena tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad, wajib hukumnya untuk mengikuti tuntunan serta ajaran yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW.
Sudah cukup banyak ayat yg menyatakan bahwa ISLAM-LAH AGAMA YG PALING BENAR DI SISI ALLOH SWT.
- “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (Al Baqarah(2):132)
- “Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (Al Imran(3):19)
- “Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Al Imran(3):85)
- “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Al Imran(3):102) 
- “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Maidah(5):3),
Akan tetapi, untuk AQIDAH atau KETUHANAN, Islam MENJADI EKSKLUSIF! Tidak ada toleransi untuk beragama! Mungkin ayat berikut akan menegaskan bahwa Islam MELARANG TOLERANSI DALAM HAL KETUHANAN!
Katakanlah: “Hai orang-orang yang kafir, - aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. - Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. - Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. - Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. - Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku“. (Al Kaafiruun(109))
Perhatikan ayat terakhirnya, bahwa untuk urusan agama, kita sudah diatur untuk TIDAK TOLERANSI.
Hal yg patut dicatat, tidak toleransi di sini BUKAN berarti umat lain harus dibasmi! Umat Islam justru TIDAK BOLEH MENGGANGGU (bahkan mestinya MELINDUNGI) umat lain yg berbeda keyakinan. Bahkan Islam MELARANG umatnya untuk MEMAKSA umat agama lain utk masuk Islam! 
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al Baqarah(2):256)

Sejarah Al quran

            Kalau kita menyinggung tentang sejarah alquran, kita tdak akan lepas dari sejarah kerasulan Muhammad SAW. Muhammad diangkat menjadi Rasul ketika ummat manusia berada dalam masa Jahiliyyah (baca: kebodohan). Dimana manusia seperti kehilangan pedoman dan tujuan hidup. Semua diukur dengan akal dan materi. Penyembahan penyembahan kepada berhala masih menjadi tradisi bangsa arab pada masa itu. 
Negeri Arab sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, terkenal dengan sebutan Jahiliyah. Sebutan ini diberikan karena masyarakat Arab waktu itu memiliki perilaku yang telah melampaui batas. Berzina, berjudi, merampok, mabuk-mabukan, membunuh anak – anak perempuan, menyembah berhala, dan sebagainya merupakan pemandangan sehari-hari. Melihat perilaku masyarakat yang telah rusak tersebut, pada saat itu Nabi Muhammad SAW berumur 40 tahun, beliau pun banyak melakukan perenungan. Beliau sering mengasingkan diri di Goa Hira untuk menghindari hiruk pikuknya kota mekkah ketika itu.
            Setelah melakukan khalwat beberapa lama di Goa Hira, pada malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, datanglah Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad dan menyuruhnya untuk membaca tulisan yang dibawa Jibril. Dengan agak terkejut beliau menjawab : ”Aku tidak dapat membaca.” Jawaban tersebut dikemukakan Nabi berulang-ulang, hingga akhirnya Jibril membimbing beliau sampai mampu membaca.
Adapun ayat yang dibawa Malaikat pada saat itu adalah :
”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq : 1-5)
Peristiwa yang dialami Nabi Muhammad SAW pada tanggal 17 Ramadhan itulah yang menandai turunnya wahyu pertama sehingga diperingati oleh umat Islam diseluruh dunia sebagai malam Nuzulul Qur’an (malam dirunkannya Al-Qur’an). Selain itu, kejadian tersebut juga merupakan titik awal diangkatnya Muhammad sebagai Rasul Allah SWT. 

Kandungan Al quran

·         Al-Qur’an dirunkan sebagai petunjuk bagi sekalian manusia dan menjadi pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Pendapat yang paling populer mengatakan bahwa secara kseluruhan Al-Qur’an terdiri atas 30 Juz, 114 surat, 554 ruku’ dan 6.666 ayat diawali dengan Al-Fatihah dan di akhiri dengan surat An-Nas. Para ulama berselisih pendapat tentang lamanya masa Al-Qur’an diturunkan. Ada yang berpendapat Al-Qur’an diturunkan selama 20 tahun, 23 tahun bahkan 25 tahun. Hal ini disebabkan mereka berselisih pendapat tentang lamanya Nabi bermukim di Mekah setelah diangkat menjadi Rasul. Pendapat yang terkuat, mengatakan Al-Qur’an diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi SAW hingga 9 Dzulhijjah tahun ke-10 Hijriyah (633 M).
     Adapun masa turunnya Al-Qur’an dapat dibagi menjadi dua sebagai berikut :
a.        Ketika Nabi Muhammad SAW berada di Mekah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari. Surat-surat yang turun disebut surat-surat Makkiyah, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Umumnya suratnya pendek-pendek
2.    Berisi tentang ajaran tauhid (keimanan) tentang syurga dan neraka
3.    Ayatnya dimulai dengan lafdz : Ya ayuhannas artinya, wahai manusia.
b.        Ketika Nabi berada di Madinah setelah melakukan hijrah, selama 9 tahun 9 bulan 9 hari. Surat-surat yang turun disana disebut surat-surat Madaniyah, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Umumnya suratnya panjang-panjang
2.    Berisi tentang hukum dan mu’amalat
3.    Ayatnya dimulai dengan lafadz : ya ayyuhalladzina amanu artinya, wahai orang-orang yang beriman.
Masa turunnya wahyu dinyatakan berakhir setelah Nabi menerima wahyu terakhir yaitu surat Al-Maidah ayat 3 yang diturunkan saat Nabi berada di padang Arafah guna melaksanakan haji wada’ (haji perpisahan) pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 H. (633 M).
 
”...... Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu dan telah Ku cukupkan nikmatKu, serta Kuridho’i Islam sebagai agamamu....” (QS. Al-Maidah : 3)
Surat Al-Maidah, ayat ketiga ini secara jelas menunjukkan jaminan Allah bahwa Islam telah di nyatakan sempurna, isinya merangkum semua persolan hidup manusia, sehingga orang yang berpegang kepada Islam, akan memperoleh nikmat yang sempurna pula dan Allah juga telah meridho’i Islam sebagai agama umat manusia.
Agar manusia sukses menjalankan tugas – tugas pokok (utamanya) itu diperlakukan suatu pedoman atau petunjuk sehingga ia dapat tetap berada pada jalan yang benar dan tidak tersesat. Oleh karena itu, dengan sifat Rahman dan Rahim-Nya, Allah SWT menurunkan petunjuk berupa kitab suci. Bagi kita umat Nabi Muhammad SAW telah di beri pedoman berupa Al-Qur’an. Al-Qur’an berisi ketentuan – ketentuan tentang segala sesuatu yang bertujuan mengantarkan manusia selamat di dunia dan akhirat. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an.
·         Sesuai Firman Nya  
”Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka pahala yang besar.” (QS. Al-Isra : 9)
·         Dan Firman Nya :
”Alif laam miim, Kitab (Al-Qur’an) itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur’an) yang telah di turunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah di turunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat.” (QS. Al-Baqarah 1-5)
Dari Ayat 1-5 surat Al-Baqarah di atas dapat disimpulkan bahwa hanya orang-orang yang bertakwalah yang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk. Siapa orang-orang yang bertakwa itu? Yaitu mereka yang percaya kepada yang gaib dan wahyu yang diturunkan Allah, menegakkan shalat dan membayar zakat. Itulah orang yang bertakwa menurut ayat tersebut diatas. Selanjutnya Allah SWT juga menegaskan, orang-orang dengan ciri-ciri takwa itulah yang selalu berada dalam hidayah dan akan selalu memperoleh keuntungan. Oleh kaerna itu bila kita ingin sukses dalam hidup ini, tidak ada cara lain kecuali menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam setiap aktivitas (perbuatan) kita.
Semoga bermanfaat

Sabtu, 16 Juli 2011

Ramadan 2011 / 1432 Prayer Times Schedule( JADWAL PUASA 1432 H )

Ramadan 2011 / 1432 Prayer Times Schedule
Month: 9/1432, 8-9 / 2011 C.E
Location: Jakarta, INDONESIA
Calculation Method: Muslim World League
Juristic Method: Standard
DayRamadan GregorianFajrSunriseDhuhr  AsrMaghribIsha
  Mon11/84:526:0312:00  3:225:557:03
  Tue22/84:526:0312:00  3:225:557:03
  Wed33/84:526:0311:59  3:215:557:03
  Thu44/84:516:0311:59  3:215:557:03
  Fri55/84:516:0211:59  3:215:557:03
  Sat66/84:516:0211:59  3:215:557:03
  Sun77/84:516:0211:59  3:215:557:03
  Mon88/84:516:0211:59  3:215:557:03
  Tue99/84:516:0111:59  3:205:557:03
  Wed1010/84:516:0111:59  3:205:557:03
  Thu1111/84:506:0111:59  3:205:557:02
  Fri1212/84:506:0111:58  3:205:557:02
  Sat1313/84:506:0011:58  3:205:557:02
  Sun1414/84:506:0011:58  3:195:557:02
  Mon1515/84:506:0011:58  3:195:557:02
  Tue1616/84:495:5911:58  3:195:557:02
  Wed1717/84:495:5911:57  3:185:557:02
  Thu1818/84:495:5911:57  3:185:557:01
  Fri1919/84:495:5811:57  3:185:557:01
  Sat2020/84:485:5811:57  3:175:557:01
  Sun2121/84:485:5811:56  3:175:557:01
  Mon2222/84:485:5711:56  3:175:547:01
  Tue2323/84:475:5711:56  3:165:547:01
  Wed2424/84:475:5611:56  3:165:547:00
  Thu2525/84:475:5611:55  3:155:547:00
  Fri2626/84:465:5511:55  3:155:547:00
  Sat2727/84:465:5511:55  3:145:547:00
  Sun2828/84:465:5511:55  3:145:547:00
  Mon2929/84:455:5411:54  3:135:546:59

Note 1: Fajr means both Fajr Athan (Azan) and Imsak (starting fast) and Maghrib means both Maghrib Athan (Azan) and Iftar (breaking fast).
Note 2: Ramadan starting date is according to Makkah.